Trenggalek – cntvnews.id. Kepedulian Polres Trenggalek terhadap generasi Z atau lebih di kenal dengan sebutan gen Z khususnya usia pelajar sudah tak diragukan lagi. Berbagai kegiatan yang bekaitan dengan pelajar sekolah kerap digelar guna memberikan motivasi serta membentuk karakter tangguh, berbudaya dan berkepribadian yang mencerminkan semangat nasionalisme kebangsaan.
Tantangan diera digital dan globalisasi seperti sekarang ini semakin komplek. Inflltrasi budaya, terorisme, radikalisme, intoleransi hingga persoalan yang mengarah pada disintegrasi bangsa menggunakan media sosial merupakan salah satu dampak yang harus dicegah sejak dini, utamanya kepada para pelajar sekolah menengah.
Mendasari hal tersebut, Sihumas Polres Trenggalek hadir di SMAN 2 Trenggalek untuk memberikan pencerahan, wawasan dan pengetahuan tentang bermedia sosial. Kasihumas Polres Trenggalek Ipda Suswanto, S.H. memimpin langsung kegiatan ini didampingi oleh sejumlah anggotanya yang memang berkompetensi dibidang media sosial. Sabtu, (11/12).
“Kehadiran media sosial telah banyak mengubah pola komunikasi masyarakat. yang jauh seakan dekat dan yang dekat serasa jauh.” Ungkap Ipda Suswanto mengawali pembekalannya.
Ipda Suswanto menjelaskan, tren tersebut kemudian dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dijadikan sebagai alat atau sarana yang berpotensi memecah belah bangsa dengan mengunggah hoax, ujaran kebencian, mengangkat isu Sara sehingga membentuk polarisasi masyarakat.
Sebagai kelompok masyarakat terdidik, Ipda Suswanto meminta agar para pelajar harus bisa membedakan antara kritikan dengan ujaran kebencian. Kritik boleh disampaikan tetapi harus memperhatikan etika dan adab disertai dengan solusi kongkrit. Berbeda dengan ujaran kebencian yang kerap disampaikan dengan bahasa cacian yang pada akhirnya dapat berdampak pada diri sendiri maupun orang lain.
“Ada koridor hukum yang membatasi, jadi, bijaklah dalam bermedia sosial. Saring sebelum sharing” Imbuhnya.
Sementara itu, Kasubsi Penmas Sihumas Polres Trenggalek, Aipda Ari Wijaya, S.H. memaparkan tentang kondisi pengguna media sosial hari ini serta penggunaan media sosial yang tidak hanya dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi dan interaksi tetapi juga berekspresi.
“Yang sering terjadi adalah, posting duluan mikir belakangan. Ini yang harus kita rubah karena ada konsekwensi ditiap jejak digital kita.” Ujarnya.
Pihaknya berharap, dengan kegiatan ini bisa membawa manfaat kepada seluruh siswa serta berperan aktif dalam menciptakan media sosial yang aman, nyaman dan beradab untuk semua kalangan.( Humas)