CNTVINDONESIA.NET/TULUNGAGUNG – Program Nasional Pendafatran Tanah Sistimatis Lengkap (PTSL) Tahun 2020 Kantor BPN Tulungagung menargetkàn pengukuran sebanyak 40.000 bidang tanah dengan target kepimilikan setifikat hak atas tanah sebanyak 36 000 sertifikat.
” Untuk tahun 2020 ini ada 22 desa yang mendaftar ikut program PTSL. Nah dari 22 desa tersebut diharapkan bisa rampung bulan september mendatang” tutur Eko Jauhari, kamis(12/03/2020).

Prigram PTSL di tingkat desa tak selamanya mulus seperti yang dibayangkan. Banyak dari Kepala desa yang menolak mengikuti program PTSL karena alasan tertentu.
Awal program PTSL di tahun 2018, BPN Tulungagung menawarkan program PTSL dengan mengirimkan surat ke kepala Desa lebih dari 200 kepala desa, namun dari jumlah itu, hanya 12 desa yang merespon dan menyatakan ikut Program PTSL.
Ada pula sejumlah masyarakat atau sejumlah perangkat desa yang mendatangi Kantor BPN dan menyatakan ikut PTSL,namun terbentur sikap kepala desa yang menolak program PTSL dengan alasan tertentu.
“Tapi ada juga yang memang tidak mau mendaftar lewat program PTSL karena alasan tertentu, selain itu ada juga tanahnya belum dibagi waris sehingga menolak melakukan sertifikasi atas nama bersama, ada juga yang ditinggal menjadi TKI atau TKW dan sebagainya.” sambung Eko.
Disinggung tentang biaya PTSL lànjut Eko, bila mengacu pada SKB tiga menteri biaya untuk program PTSL telah ditetapkan sebesar Rp 150.000, namun demikian ada biaya tambahan untuk oprasional pokmas yang tentunya telah disepakati bersama menjadi Rp300.000 hingga Rp 350.000.
“Untuk biaya pengurusan setifikat program PTSL ini Rp150.000 untuk pembelian patok, matrei dan kelengkapan administrasi lainya namun, ada biaya tambahan yang telah disepakati bersama antara pemohon dan pokmas yaitu biaya untuk oprasional pokmas menjadi Rp300.000 hingga Rp 350.000,” bebernya.
Yang pasti untuk tahun 2020 ini kami berharap program PTSL bisa berjalan lancar sesuai target yang kita tentukan.
” Harapan kami bulan september nanti, program PTSL bisa rampung semuanya, karena bulan itu betepatan dengan HUT BPN Tulungagung, pungkas Eko. (Red/sis)