
Ponorogo, cntvnews.id- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, utamanya di Kecamatan Pudak sudah mewabah dan kondisinya sudah gawat dan memprihatinkan. Betapa tidak..? Berdasarkan data resmi dari dinas terkait, tertanggal 20 Juni 2022, jumlah PMK hewan ternak sapi di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, kebanyakan sapi pernah, sekitar 4473 ekor terjangkit penyakit PMK.Konndisinya sekitar 178 ekor mati dan 306 ekor terpaksa harus dimusnahkan, disembelih paksa dan lain lain. Jumlah tersebut diprediksi akan bertambah jika tidak segera diatasi secara tepat dan cepat.
Sementara itu, berdasarkan data yang beredar di Posko Penanggulangan PMK di Kecamatan Pudak, tercatat sebanyak 4.716 hewan ternak terjangkit PMK.
Dari jumlah itu, setidaknya ada 125 ternak dewasa dan 105 pedet yang mati. Sedangkan yang terpaksa disembelih mencapai 243 ekor.
Salah satu Kepala Desa di Kecamatan Pudak yaitu Irwan Santoso kepada wartawan mengatakan, di daerah Krisik dari jumlah populasi 1.400 ekor setidaknya setiap hari ada 80 ekor hewan yang terjangkit PMK. Sedangkan yang mati mencapai 6 ekor per hari.
“Jumlah populasi ada 1.400 ekor, setiap hari ada 80 ekor yang terjangkit. Sedangkan yang mati perhari ada 6 ekor,” kata Kades Krisik Irwan Santoso, dalam keterangannya, Senin (20/6/2022).
Irwan mengatakan, dengan adanya PMK kali ini secara langsung berdampak pada perekonomian warganya. Pasalnya, sebagian besar warganya menjadikan ternak sebagai sumber pendapatan utama.
Untuk diketahui, Kecamatan Pudak terdiri 6 desa yakni Desa Bareng, Tambang, Krisik, Banjarejo, Pudak Wetan, dan Desa Pudak Kulon, dimana semua desa tersebut telah terjangkit PMK. Berdasarkan pantaun, Pemdes setempat sangat kuwalahan menangani musibah tersebut. Karena itu membutuhkan bantuan dari berbagai pihak.
Reporter : Winarti
Editor : Agus Zahid