Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Peristiwa

Peringati Hari Santri Nasional, PLT Wali Kota Blitar Ajak Santri jadi Pelopor Perdamaian Dunia

114
×

Peringati Hari Santri Nasional, PLT Wali Kota Blitar Ajak Santri jadi Pelopor Perdamaian Dunia

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

CNTV INDONESIA.NET/ BLITAR – Upacara Hari Santri Nasional digelar oleh Pemkot Blitar pada Senin (22/10/2019) pagi di Alun-Alun Kota Blitar.

Dalam peringatan ini, diikuti ribuan santri pelajar ormas islam dan bebagai ulama dengan mengenakan pakaian bernuansa santri lengkap dengan kopyah dan sarung.

Example 300x600

Selain itu diikuti pula oleh DPRD, Forkompinda SKPD Pemkot Blitar, dan sejumlah tamu undangan.

Pada kesempatan Upacara Hari Santri Nasional Tahun 2019, bertindak sebagai Inspektur Upacara Plt Wali Kota Blitar Santoso.

Dalam amanatnya mengatakan tepat lima tahun peringatan Hari Santri Nasional kali ini sesuai keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Hari Santri tanggal 22 Oktober 2015.

Hal ini tegas dia, merupakan bukti pengakuan Negara atas jasa para ulama dan santri dalam perjuangan merebut, mengawal, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.

“Peringatan Hari Santri Nasional setiap 22 Oktober merupakan pengakuan terhadap kiprah ulama dan santri tidak lepas dari resolusi jihad yang dikumandangkan KH.Hasyim Asy’ari. Seruan perjuangan yang dikobarkan oleh KH Hasyim itu membakar semangat para pejuang di seluruh Indonesia dan menjadi cikal bakal peristiwa bersejarah pertempuran 10 November 1945,” kata Santoso.

Lanjut Santoso berpesan dalam memperingati hari santri ini kita perlu mewarisi semangat dan nilai – nilai filosofi para alim ulama dan para kiai.

Yakni bahwa kaum santri memiliki semangat rela berkorban, semangat cinta tanah air, dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kepentingan golongan.

“Para ulama terdahulu telah memberikan teladan bahwa antara kepentingan agama dan kepentingan negara tidak saling bertentangan, tetapi justru saling mendukung dan saling menguatkan,” jelasnya.

Disamping itu, menambahkan menambahkan, momentum hari santri hari ini perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Spirit “cinta tanah air sebagian dari iman” (khubbul wathon minal iman) perlu terus digelorakan.

Santoso menegaskan, pada momentum peringatan hari santri kali ini perlu dijadikan sebagai motivasi santri agar semakin memperkuat tradisi keilmuan.

Karena santri Kota Blitar telah dibekali dengan keilmuan yang mendalam, dan dibekali dengan karakter tasammuh, tasawuf dan tawasul.

Selalu mengedepankan sopan santun, akhlakul karimah, dan juga dibekali dengan kecerdasan intelektual.

“Para santri diajarkan mandiri sejak kecil dengan tinggal berjauhan dengan orang tua dan harus tinggal dengan santri-santri lainnya. Hal ini mengajarkan kemandirian, solidaritas dan gotong royong diantara para santri. Para santri terbiasa menerima berbagai persoalan, namun tetap berpegang pada kaidah yang berlaku. Utamanya dalam menyikapi persoalan amanah, tentang kaidah hukum agama, santri selalu mrngkaji berdasarkan Al-Qur’an, Hadist, Ijtima’, Qias dan kitab kitab melalui metode bahtsu masail yang tegas dalam membahas hukum-hukum agama,” terang Santoso.

Di akhir amanatnya Santoso menyampaikan bahwa hari santri juga merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat persatuan di antara umat Islam (ukhuwah islamiah). Dan persatuan sesama warga bangsa.(*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *