SURABAYA – cntvnews.id, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo siap untuk mengelola Pulau Lusi (Lumpur Sidoarjo) sebagai tujuan wisata baru, asalkan Pemerintah Pusat dalam hal ini ditangani langsung oleh KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) Kemudian menyerahkannya kepada kami.
Demikian ditegaskan, Pj.Bupati Sidoarjo,Dr.Hudiyono menjawab pertanyaan Ketua FKPRM (Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media) Jatim, Agung Santoso usai mendampingi Komisi X DPR RI saat mengunjungi pulau Lumpur Sidoarjo seluas 94 hektar direncanakan menjadi obyek wisata baru.
“Ketika ada surat dari Kementerian Kelautan dan Perikanan bahwa untuk pengelolaan pulau Lusi diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, maka kami akan memasukkan konten-konten untuk menunjang penataan wisata di area tersebut,” ujar Hudiyono, minggu
(01/11/2020).
Hudiyono mengaku pihaknya telah mengirim surat dua kali kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan agar pengelolaan pulau Lusi ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, namun sampai saat ini belum ada jawaban.
Perlu diketahui 15 tahun lalu, tak ada yang menyangka jika bencana semburan lumpur yang muncul di sekitar lokasi penambangan PT. Lapindo di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, akan mendatangkan cerita baru di masa kini. Cerita yang dibumbui rasa positif itu, kini melekat pada sebuah pulau bernama Lusi, yang letaknya di sekitar lokasi semburan.
Kehadiran pulau baru tersebut, ternyata memberi warna baru bagi masyarakat di sekitar Sidoarjo, yang bertetangga dengan Kota Surabaya.
Sebagai pulau yang baru terbentuk, Pulau Lusi ditangani langsung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pengelolaannya di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL).
Pembentukan Pulau Lusi sudah mulai terjadi saat lumpur Lapindo menyembur di Porong. Semburan lumpur yang jumlahnya sangat banyak, mengalir ke sungai yang ada di sekitar Sidoarjo.
Selama lima tahun lumpur yang meluap dibuang ke Sungai Porong, aliran sungai mengantarkan lumpur yang kemudian membentuk pulau baru di pesisir timur Sidoarjo.
Sebelum membentuk pulau baru, semburan lumpur terjadi dengan cepat dan jumlah yang besar , selama lima tahun lumpur menyembur, tercatat 19 desa tenggelam.
Sebagai pulau yang terbentuk dari semburan lumpur panas, di daratan Pulau Lusi tidak terdapat jenis tumbuhan apapun. Untuk itu, pulau tersebut kemudian menjalani proses reklamasi dengan cara menimbun daratan yang sudah ada, hasil kerukan sedimentasi lumpur.
Penimbunan dilakukan di sekitar area pembuangan yang dikelilingi jetty (dermaga), sehingga membentuk hamparan tanah berbentuk pulau yang saat ini dikenal dengan sebutan Pulau Lusi.
Penamaan Lusi sendiri, diberikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Nama tersebut, juga sudah terbiasa di telinga warga sekitar yang sejak pulau tersebut ada, memang biasa menyebutnya Lusi atau dengan nama lain Sarinah. (Red/Has)