Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Kesehatan

Pembuangan Limbah Air Infus Bekas di Rumah Sakit Pratama Menjadi Sorotan

131
×

Pembuangan Limbah Air Infus Bekas di Rumah Sakit Pratama Menjadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

CNTV INDONESIA.NET/ Bangka Selatan _Rumah Sakit Pratama (KSP) Kriopanting Desa Payung Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan yang baru di operasikan telah terjadi Proses pembuangan air limbah Infus bekas sekitar dua pekan yang lalu tepatnya dibelakang Rumah Dinas yang baru selesai di bangun yang berada di area belakang Rumah Sakit tersebut .

Kejadian berawal dari salah
satu petugas kebersihan Rumah
Sakit Pratama (RSP) desa Payung dengan sengaja membuang
air limbah botol infus dengan cara
di potong potong lalu air tersebut di buang di aliran sungai yang berada
di belakang Rumah Dinas tersebut dengan jumlah yang cukup banyak .

Example 300x600

Aksi tersebut diketahui,saat Tim
Awak Media melakukan investigasi terkait Rumah Dinas yang baru
di buat yang berada belakang Rumah Sakit Kriopanting.Selain adanya pembuangan air botol bekas, juga
di temukan sisa sisa limbah medis lainya yang tersimpan di dalam Ruangan di belakang Rumah
Sakit tesebut dalam keadaan bau
menyengat.

Dok. Hari

Saat di konfirmasi,Saiful Petugas kebersihan mengaku ini saya lakukan atas perintah dan petunjuk Rumah Sakit supaya air infus ini tidak berat ketika di bawa ke mobil nantinya makanya di lakukan pemotongan
“Jelas Saiful petugas kebersihan .

Dari hasil temuan limbah medis ,akhirnya awak media menghubungi dr Helen salah
satu Direktur Rumah Sakit
Pratama untuk mengklarifikasi
adanya temuan limbah B3 tersebut .

Dalam hal ini ketiga awak media
yang tergabung CNTV INDONESIA, Ckra Bhayangkara news, Patroli Kemudian di terima dr.Helen di
Ruang kerjanya konfirmasi terkait adanyapembuangan limbah B3
Botol Infus tersebut,Selasa(21/01/20).

Setelah di temui awak media dr Helen mengaku bahwa botol infus tersebut akan di timbang dan di jual di bawa ke Toboali Bangka Selatan .

Setelah di tanyakan tentang standarisasi Rumah Sakit Lalu
dr Helen terkejut setelah salah
satu awak media menunjukan hasil rekaman telah terjadi pemotongan botol infus bekas berjumlah banyak yang di lakukan oleh petugas kebersihan saat itu .

Di samping itu juga Dr Helen menjelaskan, terkait adanya pembuangan Air Botol Infus bekas
dan penyimpanan limbah medis
yang berada di kawasan RSP.
” Hal ini sebenar sudah menjadi prioritas kami pak, namun masih keterbatasan tempat dan belum
ada TPSnya maka untuk sementara
limbah medis kita simpan di dalam Ruangan yang jauh dari aktivitas
dan perawatan pasien, karena kita belum ada tempat khusus penyimpanandan kedepanya
pasti kita wujudkan agar lebih
baik,” jelas dr.Helan.

Beda apa yang di katakan dengan
Kasi pelayanan Mariyawati
menurutnya,kurang tepat apabila limbah infus bekas di potong
dan di buang di aliran air yang
berada di belakang Rumah Dinas.

” ya sebenarnya botol infus bekas
sekarang ini sudah steril dan tidak
membahayakan,” kata kasi pelayanan.

Kecuali itu, bidang Lingkungan
Rumah Sakit Pratama ( RSP) yang saat itu berada di dalam Ruangan
dr Helen juga memberikan keterangannya,bahwa limbah air
infus tidak membahayakan dan
steril dalam penggunaannya dan
tidak mengadung bakteri,” Ungkapnya.

“Disini limbah tersebut baru bisa
di angkut ke Toboali setiap satu
bulan sekali karena rata rata sisa limbah sehari hanya 2 kg sampai 3kg,”Tegasnya.

Lanjut di kata dr.Helen kepada
awak media sebenarnya saat ini
masih ada kekurangan dan sangat
di perlukan yaitu penyimpan limbah Rumah Sakit atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan harapan kedepan nanti
Rumah Sakit Pratama akan lebih
standar dan lengkap,” Pungkas dr Helen. (Hary)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *