Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Ekbis

Ketua TP PKK Trenggalek Apresiasi Petani Milenial Budidaya Melon dengan Sistem Green House

124
×

Ketua TP PKK Trenggalek Apresiasi Petani Milenial Budidaya Melon dengan Sistem Green House

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Foto : Ketua TP PKK Trenggalek Apresiasi Petani Milenial Budidaya Melon/ Siswanto

Trenggalek – cntvnews.id, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., ME., mengapresiasi generasi milenial yang sukses mengembangkan pertanian melon dengan sistem Green House di Desa Kerjo, Kecamatan Karangan.

Example 300x600

Dalam kunjungannya pada Sabtu (8/3/2025), Novita merasa bangga melihat pemuda setempat mampu mengelola pertanian modern yang menghasilkan panen melimpah.

“Pertama, saya sangat mengapresiasi beberapa himbauan terkait bercocok tanam kepada generasi milenial pada tahun 2023 yang lalu. Ternyata direalisasikan dengan sangat baik, bahkan melampaui bayangan saya,” ujar Novita Hardini, yang juga Anggota DPR RI Dapil VII Jatim.

Menurutnya, pertanian melon dengan sistem Green House ini tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga mampu menembus pasar modern.

“Di sini banyak sekali perkebunan melon yang dalam satu masa panen bisa menghasilkan 2 ton. Hasil panennya tidak hanya dipasarkan di Trenggalek, tetapi juga masuk ke modern market,” tambahnya.

Salah satu petani milenial yang sukses membudidayakan melon dengan sistem ini adalah Tedy, pemilik kebun melon di Desa Kerjo. Ia menjelaskan bahwa usaha pertaniannya telah berjalan selama setahun dan telah berhasil melakukan 5 kali panen.

“Luasan lahan sekitar 500 meter persegi, bisa menampung 1.200 batang melon. Potensi panennya sekitar 1,5 hingga 2 ton per musim,” ungkap Tedy.

Keunggulan sistem Green House, menurutnya, adalah efisiensi waktu dan perlindungan dari hama penyakit. Jika menggunakan tanah, masa tanam membutuhkan waktu 2-3 bulan, namun dengan hidroponik, cukup 2 bulan saja.

“Karena tidak perlu pengolahan tanah, hanya perlu mengganti airnya saja,” tambahnya.

Dari segi ekonomi, budidaya melon juga dinilai menjanjikan. Harga per kilogram melon berkisar antara Rp 25.000 hingga Rp 30.000, dengan berat rata-rata 1,5 hingga 2 kg per buah.

Novita Hardini berharap kisah sukses ini dapat menginspirasi lebih banyak anak muda untuk terjun ke dunia pertanian modern.

“Kami dari tim penilai akan semakin sulit menentukan dasawisma terbaik, karena ini menjadi kandidat kuat yang layak diberikan apresiasi,” tandasnya.

Sebagai bentuk dukungan, Novita berkesempatan untuk memetik melon langsung dari kebun dan berjanji akan menyampaikan laporan baik ini kepada Bupati Trenggalek.

Panen berikutnya dijadwalkan akan berlangsung dalam tiga hari ke depan, menandai keberlanjutan pertanian melon berbasis teknologi di daerah tersebut.

Reporter : Siswanto

Example 300250
Example 120x600
Ekbis

Tulungagng – cntvnews.d, Seorang pria bernama Mustalam warga Desa…