JEPANG – Perkuat pertahanan Jepang akan meningkatkan kemampuan penangkalan misilnya untuk menanggapi ancaman senjata Korea Utara yang menjadi lebih beragam dan kompleks, seperti yang ditampilkan selama parade militer yang diadakan oleh negeri itu pada akhir pekan lalu.
Korea Utara (Korut), menandai ulang tahun ke-75 partai yang berkuasa, mengarak berbagai sistem senjata, mengungkap apa yang tampak seperti rudal balistik antarbenua yang lebih besar daripada ICBM milik Korut. Diduga, rudal itu merupakan versi upgrade dari rudal yang dapat ditembakkan dari kapal selam.
Sementara beberapa ahli mengatakan, senjata itu bisa jadi tiruan rudal yang sedang dikembangkan. Parade tersebut tampaknya menandakan Korea Utara terus meningkatkan kemampuan senjatanya selama diplomasi nuklir yang terhenti dengan Amerika Serikat (AS).
“Untuk menanggapi ancaman yang beragam dan kompleks, kami akan bekerja keras untuk memperkuat kemampuan pencegahan rudal komprehensif kami,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Kato Katsunobu pada konferensi pers reguler, 12 Okt. Rudal canggih milik Korut dikatakan bakal menyulitkan Jepang untuk merespons dengan peralatan konvensional.
Kato menolak memberikan rincian analisis Jepang terhadap rudal yang ditampilkan oleh Korea Utara. Ia hanya mengatakan, Jepang akan terus bekerja sama dengan AS dan negara terkait lainnya untuk melindungi rakyat Jepang.
Selama hampir delapan tahun di bawah pemerintah Perdana Menteri (PM) Abe Shinzo, Jepang memperluas peran internasional militernya di bawah aliansi Jepang-AS, di tengah meningkatnya ancaman dari Korea Utara dan Tiongkok.
Tokyo berulang kali menyebut kedua negara sebagai ancaman terhadap keamanan regionalnya, dan saat ini sedang mempelajari perubahan besar pada kebijakan pencegahan misilnya yang akan mencakup kemungkinan mengembangkan kemampuan serangan pertama di pangkalan musuh untuk bertahan dari serangan yang akan terjadi. PM Suga Yoshihide diharapkan menyusun rencana rudal baru akhir tahun ini. (red)