CNTVINDONESIA.NET/TULUNGAGUNG – Harga komoditas cabai di pasar pasar tradisional Kabupaten Tulungagung terus mengalami peningkatan dua minggu terakhir. Penyebabnya diduga karena pergantian musim membuat sejumlah petani gagal panen.
Menurut pedagang diPasar Ngemplak Tulungagung mengatakan, harga cabai mulai mengalami kenaikan sekitar dua minggu terakhir.
Harga cabai merah besar dari awalnya Rp 50 ribu per kilogram, kini Rp 60 ribu per kilogram. Harga cabai keriting dari Rp 40 ribu, sekarang Rp 55 ribu. Sedangkan harga cabai rawit dari Rp 50 ribu per kilogram sekarang Rp 80 ribu per kilogramdi tingkat pengecer.
“Kalau harga harga lain masih stabil, bawang merah masih Rp 30 ribu per kilogram. Bawang putih juga stabil Rp 32 per kilogramnya namun cabe mencapai 80 ribu/ kg di tingkat pengecer,” ujarnya, Selasa( 21/01/20).
Hal senada juga di ungkapkan pedagang lain, menurutnya, ada dugaan kenaikan harga cabai itu karena petani gagal panen pada awal musim hujan tahun ini .sehingga stok mengalami penurunan . Jika biasanya terima kiriman dari petani sampai 50 kilogram cabai, kini hanya bisa mendapatkan separonya saja ,” katanya.
Stok cabai seluruh pasar di Tulungagung mengambil dari petani cabai Tulungagung, Kediri, dan Blitar. Melihat situasi musim saat ini yang tidak menentu diprediksi harga cabai masih terus naik dalam waktu dekat.
“Kemungkinan naik bisa saja melihat situasinya saat ini. Memang harga cabai saja yang signifikan kenaikannya kalau komoditas lain masih stabil,” pungkas pedagang ( red)