MADIUN – Jajaran Direksi BUMN PT. INKA (Persero) hari hari ini membahas dugaan penyimpangan dana rekanan proyek oleh anak perusahaannya, PT. IMSS.
Keseriusan petinggi BUMN yang bergerak dibidang industri perkeretaapian itu, menyusul amanat Dewan Komisaris PT. INKA, yang pekan sebelumnya, membahas bab itu dipimpin Komisaris Utamanya, Dr. Gede Pasek Suardika.
“Kami (dewan komisaris, red) sudah bahas dengan direksi Pak. Kami sudah sepakat menyerahkan sepenuhnya masalah ini ke BOD (board of directors/ jajaran direksi, red). Itu keputusan Dekom”, tulis Dr. Gede Pasek Suardika via whatsapp kepada portal berita online, Senin malam (07/ 09).
Selanjutnya Gede Pasek yang berkedudukan di Jakarta itu mengarahkan konfirmasi awak media kepada corporate secretary PT. INKA. Namun, Sekretaris Perusahaan PT. INKA, Puguh, yang ditunjuk Gede Pasek sebagai company funnel PT. INKA, malam itu juga tidak merespon permintaan konfirmasi whatsapp jurnalis.
Puguh baru menjawab setelah dikonfirmasi ulang, Selasa menjelang siang (8/ 9). “Saya masih berada di lapangan, Pak. Nanti sore saya jawab”, begitu teks Puguh di whatsapp.
Kecuali itu, tidak main mainnya jajaran Direksi PT. INKA mengungkap kasus itu, paralel dengan penekanan Menteri BUMN, Eric Thohir, yang menegaskan, kinerja perusahaan pelat merah sebagai key performance index (tolok ukur) bagi jajaran direksi yang memimpinnya.
Sementara beberapa sumber yang minta privasinya tidak di online kan memberi info, sejak beberapa hari lalu sampai hari ini Kolik, Dirut PT. IMSS, sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas ‘keruwetan’ ini sibuk mengikuti rapat dengan jajaran direksi induk perusahaannya. “Kolik sibuk rapat. Dia mengaku sangat pusing dan bingung”, papar informan tersebut, Selasa (08/ 09/2020).
Sedangkan Kolik sendiri tidak menjawab pertanyaan jurnalis, saat beberapa kali diminta konfirmasinya. (Red/tkt/Anwar)