Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Pariwisata

Desa Kedoyo Terpilih Sebagai Tempat Sosialisasi Gerakan Penganekaragaman Konsumsi B2SA

167
×

Desa Kedoyo Terpilih Sebagai Tempat Sosialisasi Gerakan Penganekaragaman Konsumsi B2SA

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Tulungagung – cntvnews.id, Pemerintah Desa Kedoyo Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung ditunjuk oleh Dinas Ketahanan Pangan sebagai Tempat Sosialisasi Gerakan Penganekaragaman Konsumsi B2SA, Rabu, (24/05/23).

Kegiatan sosialisasi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Tulungagung dalam pencegahan Stunting guna mendukung Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).

Example 300x600

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan, Ir. Mahmilupita Handayani,
Kepala Desa Kedoyo Andhik, perwakilan dari Dinas Peternakan Sony, perwakilan dari Dinas Pertanian Imam Sobirin, ketua kelompok tani Sumber Pangan Joni, pengurus PKK desa, anggota kelompok tani wanita, dan tamu undangan yang lain.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tulungagung Agus Suswantoro, S. Sos, M.Si melalui Kepala Bidang Konsumsi Dan Keamanan Pangan, Ir. Mahmilupita Handayani mengatakan bahwa istilah Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) mulai dicanangkan karena kebutuhan gizi tiap individu berbeda-beda dan tidak dapat disamaratakan.

Pangan beragam artinya terdapat bermacam-macam jenis makanan, baik hewani maupun nabati, sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Makanan yang dikonsumsi harus beragam jenisnya karena tiap makanan memiliki kandungan gizi yang berbeda sehingga kebutuhan gizi kita dapat terpenuhi. Bergizi artinya mengandung zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tubuh.

“Seimbang artinya dikonsumsi secara cukup sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu dengan tetap memperhatikan proporsinya sesuai dengan Isi Piringku. Aman artinya harus bebas dari cemaran fisik, kimia, dan mikrobiologi sehingga proses pengolahan dan penyimpanan makanan harus dilakukan dengan baik,” jelasnya.

Dalam sosialisasi juga di jelaskan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional dengan melakukan pembenahan sektor pertanian dari hulu hingga hilir.

Tidak hanya sosialisasi tapi juga memberikan edukasi perubahan budaya konsumsi masyarakat desa Kedoyo yang dilakukan melalui penyebarluasan infografis tentang pentingnya konsumsi pangan B2SA.

Selain itu dijelaskan juga mengenai implementasi konsumsi pangan yang memenuhi prinsip B2SA melalui pemilihan bahan pangan dan penyusunan menu. Kualitas konsumsi dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang dikonsumsi.

” Pengetahuan akan pentingnya konsumsi pangan B2SA tersebut perlu disosialisasikan sampai pada tingkat terkecil dalam kelompok masyarakat, yaitu keluarga, ” tambahnya.

Dalam suatu keluarga, umumnya seorang Ibu memiliki peran utama sebagai penentu dan penyedia menu keluarga dan memegang peranan penting terhadap kualitas konsumsi pangan setiap individu dalam keluarganya.

Oleh karena itu, infografis pangan B2SA ini dibuat sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi kepada para Ibu tentang pentingnya pola konsumsi pangan B2SA bagi keluarga.

“Dalam hal ini DKP menerapkan B2SA bukan P2L, yang mana B2SA lebih melengkapi karena seperti P2L hanya terbatas pada sayuran dan dalam menyikapi Stunting sangat diperlukan protein, untuk itu Dinas lebih menerapkan B2SA,” lanjut Pipit sapaan akrabnya.

Pipit menjelaskan lebih lanjut memilih desa Kedoyo untuk menggelar sosialisai ini karena desa Kedoyo menilik jumlah Stunting terbanyak di Tulungagung.

” Kami berharap dengan program ini maka angka stunting di desa ini dan lainnya akan semakin menurun bahkan tidak ada,” harapnya.

Perlu diketahui juga bahwa dalam kegiatan ini peserta tidak hanya diberikan sosialisasi, namun juga diberikan bimbingan mengenai budidaya ternak hewan sumber protein.

“Nantinya pada bulan Juni akan kami turunkan bantuan berupa bibit sayuran dan hewan ternak yaitu ayam joper yang harus dikelola dengan baik dengan maksud bisa berkembang menjadi ternak yang lebih besar sehingga bisa menjadikan tambahan penghasilan bagi ibu-ibu anggota kelompok tani wanita dan PKK agar taraf hidup masyarakat semakin baik dan tentunya akan mengurangi jumlah stunting,” pungkasnya.

Reporter : Bayu Herlambang
Editor : Agus Zahid

Example 300250
Example 120x600