Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Pemerintahan

Bupati Trenggalek : Festival Galaksi Bukan Festival Orang Elit

156
×

Bupati Trenggalek : Festival Galaksi Bukan Festival Orang Elit

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Foto : Bupati Trenggalek : Festival Galaksi Bukan Festival Orang Elit/ siswanto

Trenggalek – cntvnews.id, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengajak partisipasi masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan melalui Festival Gagasan Lan Aksi (Galaksi). Festival ini sendiri diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Trenggalek baik secara perorangan, kelompok atau komunitas, akademisi, pelaku usaha maupun media masa.

Example 300x600

Kepala daerah yang erat disapa Gus Ipin membuka peluang seluas luasnya bagi semua lapisan masyarakat. Bahkan dalam peluncuran festival ini Mas Ipin sempat menyebut Festival ini bukan festival orang elit.

Serius akan hal ini suami Novita Hardini itu juga berpesan kepada panitia penyelenggara untuk submit gagasannya dipermudah. Cukup satu halaman PDF saja yang menerangkan ide gagasan masyarakat ini apa, tidak perlu seperti proposal resmi yang memuat latar belakang, tujuan yang jlimet.

Mempermudah persyaratan ini karena dirinya ingin komunitas di desa-desa juga bisa ikut berpartisipasi. “Sebenarnya Festival Galaksi ini adalah festival gagasan dan aksi. Kita berharap semua orang punya kesadaran bahwa keberhasilan pembangunan ini tidak hanya tanggung jawab bupati dan seluruh aparatnya saja akan tetapi semua orang itu punya keterlibatan,” kata Bupati Trenggalek saat melaunching festival ini, Kamis (23/1/2025).

Saya sebenarnya, sambung Mas Ipin menambahkan “ingin lebih mengapresiasi bagi mereka yang memiliki gagasan berdasarkan pengalaman. Jadi best experience itu nanti yang harusnya muncul. Jadi bedanya yang kedua ini tidak cuma menerima gagasan yang belum dilakukan tetapi malah kita sangat mengapresiasi gagasan yang sifatnya bersumber dari pengalaman yang sudah dilakukan,” sambungnya.

Festival ini bukan festivalnya orang elit, akademisi yang sudah tercerahkan atau birokrat yang memang sudah tahu prosedur. Maka harapan saya nanti di dalam submit gagasannya Itu dipermudah. Jangan disuruh bikin proposal yang tebel, ada latar belakang, ada tujuan. Kalau seperti itu komunitas di desa-desa nggak mau ikut.

Cukup 1 lembar PDF yang menceritakan gagasan sampai menjawab masalah. Syukur-syukur kalau sudah dilaksanakan. Komunitas tersebut mendokumentasikan itu, dalam bentuk foto atau video. Punya nggak media sosial, banyak sebenarnya kok dari web yang sudah punya medsos. Nah itu di tautkan linknya esensinya itu di gagasannya bukan di cantiknya.

“Jadi jangan sampai habis waktu orang nggak berani ikut karena caranya. Biar semua orang bisa ikut ini, Karena ini festival embongan wong deso. Jadi kalau masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan, yaitu bagian dari kecintaan mereka terhadap terhadap Kabupaten Trenggalek,” tegasnya.

Kita sama-sama tahu harus mendukung program strategis pemerintah nasional sehingga perlu banyak penyesuaian. Maka dari itu kita harus memanfaatkan sumberdaya secara optimal.

Yang paling besar adalah partisipasi masyarakat. Makanya hal-hal yang sifatnya mendukung ekonomi, kemudian mendukung cita-cita Net Zero Carbon, kita melibatkan partisipasi masyarakat lewat Festival Galaksi ini.

Bedanya adalah, kalau dulu sifatnya seperti musrenbangnya anak muda. Jadi anak muda yang tidak sempat ke balai desa, tidak sempat ke kantor kecamatan dan tidak sempat usul, kita sediakan festival gagasan waktu itu.

Tapi kemudian tidak semua gagasan bisa dieksekusi dan tidak semua gagasan yang mereka berikan, mereka bisa ikut memonitor. Bedanya untuk Festival Gagasan dan Aksi ini kita pastikan ownership nya nanti di pemilik gagasan. Jadi bila nanti OPD atau desa mau mengeksekusi, itu nanti ketua project ya si pemilik gagasan ini. Sehingga nanti betul-betul kita mengapresiasi kerja keras dari masyarakat.

Termasuk juga bagi yang sekarang ini punya komunitas yang bergerak di bidang-bidang sesuai tema. Kalau dulu gagasannya adalah gagasan-gagasan yang berdasarkan pengetahuan. Sedangkan sekarang gagasan yang berdasarkan pengalaman, sudah melakukan inisiasi ini itu. Seperti mengelola sampah, mengelola wisata atau apa. Itu akan lebih kita apresiasi.

Untuk hadiahnya sendiri P mkan Trenggalek menganggarkan anggaran total Rp 1,5 miliar. Namun hadiahnya bukan diberikan kepada si pemilik gagasan dalam arti untuk dinikmati. Tetapi hadiah berikan kepada pemilik gagasan untuk dieksekusi sesuai apa gagasannya.

Contoh menggagas kawasan seperti Urban Forest World. Jadi bagaimana menggagas ekonomi kehutanan akan tetapi tidak menebang hutannya, justru menambah tutupan lahan dengan Urban Forest World. ini diejsekusi di situ dengan menggunakan dana itu.

Mungkin uang yang bisa dinikmati pemenang, hanya uang pembinaan. Nominalnya sendiri sekitar Rp. 2,5 atau 5 juta untuk mengapresiasi peserta yang sudah berpartisipasi. Tetapi yang lebih besar nilainya mungkin Rp. 200 juta atau 150 juta dan ini digunakan untuk mengeksekusi gagasannya. (Prokopim TGX)

Reporter : Siswanto

Example 300250
Example 120x600