TRENGGALEK – cnvnews.id, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin meninjau pertanian terpadu sekaligus meresmikan Jembatan Gantung Gema Kucur di Kecamatan Dongko. Senin, (12/04/2021).
Dalam sambutannya, Bupati Nur Arifin mengajak kepada Pemerintah Desa dan masyarakat untuk berperan aktif dalam kegiatan lomba-lomba yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek, termasuk salah satunya adalah program lomba Adipura Desa.
Adipura Desa sendiri merupakan Program Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang bertujuan menciptakan lingkungan desa yang bersih dan lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan yang dilombakan ke tingkat desa.
Desa yang meraih juara akan diberikan bantuan berupa dana bantuan keuangan khusus desa yang nantinya bisa digunakan untuk membangun desa.
“Jadi sekarang kalau ada lomba-lomba desa di Kabupaten ini yang great lombanya paling prestisius namanya adalah adipura desa, adipura desa itu menilai bagaimana masyarakat desa itu pro terhadap lingkungan termasuk inovasi-inovasinya,” tegasnya.
“Kalau di desa Dongko termasuk masuk desa besar, dan desa besar itu hadiahnya juara pertama mendapatkan 400 juta, jadi tolong tahun depan di ikutkan, terus semua inovasinya di perbaiki, kemudian bikin agenda-agenda yang memang pro terhadap lingkungan,” imbuh Bupati Nur Arifin
Lebih lanjut Bupati Nur Arifin mengatakan bahwa program Adipura Desa ini yang dinilai adalah tentang aturan desa terkait lingkungan hidup serta kepedulian terhadap ruang terbuka hijau.
Menurutnya, Desa Dongko ini tidak hanya sekedar memiliki taman dan ruang terbuka hijau saja tetapi juga sudah bicara tentang ketahanan pangan, edukasi serta pengembangan ekonomi lokal yang bisa menjadi nilai tambah.
“Saya ingin menyemangati, Dongko punya potensi , apa yang saya lihat ini bisa jadi di desa lain juga mungkin belum sebaik ini,” ungkap Bupati Nur Arifin.
“Jadi tolong ini jadikan dasar untuk kemudian Dongko bisa berprestasi ke depan khususnya digelaran yang paling prestisius, kalau di Kabupaten Trenggalek nama kegiatannya lombanya Adipura Desa,” pungkasnya. (Red/Kominfo)
