CNTVINDONESIA.NET | BANGKA TENGAH -Program Bantuan Langsung Tunai ( BLT) desa Cambai Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung menuai protes keras masyarakat desa setempat , kini masyarakat mendadak ramai menggeruduk balai dengan membentangkan poster disaat musyawarah desa berlangsung, Rabo (10/07/2020).
Poster bertulisan “copotkan jabatan petugas Desa Cambai Induk ” membuat tegang isi ruangan saat musyawarah desa berlangsung.
Musyawarah desa yang di gelar oleh pemdes Cambai Induk melibatkan stekholdier diantaranya Camat Namang, Pj kades, TNI/ Polri, Satpol PP, perangkat desa, RT, utusan warga .
Pj kepala desa Darmansyah Cambai Induk menjelaskan, penerimaan BLT
itu sebelumnya melalui pendataan RT terlebih dahulu dan verifikasi data penerima manfaat dari data pusat agar tidak tumpang tindih .
” Apalagi anggaran dari Dana desa minim sekali sekitar 25 % dari paku dana desa yang terserap, maka dalam pembagian itu tidak bisa mencukupi Kouta,” ungkap Pj Kades.
Lebih lanjut di tegaskan oleh Camat Namang Ema Febriyarti , sekitar 50 KK, apabila yang belum mendapatkan bantuan BLT atau bantuan pusat lainya maka sesuai dengan data, dalam waktu dekat bansos dari propinsi akan turun.
” Untuk validasi dan verifikasi data segera kita adakan Musdes ( Musawarah Desa) secara mufakat libatkan seluruh unsur warga,” Tuturnya.
Namun dalam musyawarah kali ini banyak di warnai protes dan intrupsi sehingga suasana agak sedikit tegang pasalnya terkait penerima BLT yang di duga tidak adil dan terkesan tebang pilih.
Kebetulan salah satu perwakilan warga yang tidak menyebutkan namanya tiba tiba memprotes ke pemdes terkait pembagian BLT yang
di berikan ke H. muslik.
Pasalnya, H. Muslik sebelumnya sudah menerima bantuan dari pemdes berupa rumah layak huni.
Suasanapun menjadi panas dan tegang kembali, setelah Ketua RT yang dianggap mendata H.Muslik tiba tiba memberikan klarifikasi soal BLT .
‘ Tidak ada saya mendata nama H.muslik kok ada siapa yang data ini ,” sebut Ketua RT.
Terlebih dalam ruangan rapat tersebut ada salah satu warga menyebut ada dugaan bahwa keluarga H. Muslik bekerja di kantor desa sehingga H. muslik di berikan BLT.
Dikatakan Ardiansyah Pendamping Desa Cambai Induk, penentu atau mendata BLT itu bukan hanya dari RT saja namun dari relawan desa .
” Siapa itu yang di maksud relawan desa, yaitu Kades, BPD, bidan desa dan pendamping desa serta perangkat,” Tegas Ardiyan.
Terpisah, Wandi salah satu warga RT 03 mengatakan, pembagian BLT benar benar kurang maksimal dan kerja perangkat tidak bisa di percaya dalam merealisasikan , terus pakai sistim apa sehingga masyarakat di bikin heboh seperti ini,” ungkapnya.
Lanjut dikatakan Pj. Kades yang berhak menerima BLT itu sebenarnya sudah maksimal walaupun belum sepenuhnya sebab PNS, karyawan, pegawai bank , pengusaha ,serta yang ada mobil sudah saya coret walaupun kita ini sebagai alat pemuas namun belum bisa memuaskan .
” Bahkan anak sepupu saya yang yatim piatu saja tidak saya maksukan apalagi keluarga saya tidak satupun sama sekali,” tutur Pj Kades.
Berharap kepada semua warga Cambai Induk agar lebih bersabar, silahkan berpendapat di Musdes apabila ada yang tidak tepat layak menerima bantuan ,silahkan di ganti saja sesuai keputusan kita bersama semoga Cambai Induk tetap aman dan kondusif. (Red/ Haryani )