Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Peristiwa

Bantuan Keuangan Provinsi ke BUMDES Cambai Induk Bangka Tengah Menuai Polemik

178
×

Bantuan Keuangan Provinsi ke BUMDES Cambai Induk Bangka Tengah Menuai Polemik

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

CNTVINDONESIA.NET | Bangka Tengah _ Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) desa Cambai Induk Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah Kepulauan Bangka Belitung saat ini telah mengelola toko kebutuhan sebako bagi warga desa setempat.

Namaun dalam proses pengambilan kebutuhan sembako dari distributur mengalami kendala.

Example 300x600

Hal itu di ungkapkan oleh direktur BUMdes Kamis (02/06/20) siang

Direktur BUMdes Cambai Induk Abdurrahmansyah menjelaskan, bahwa tahun 2020 ini Pemprop dalam hal ini Gubernur kepulauan Bangka Belitung telah memberikan bantuan keuangan senilai 100 juta rupiah untuk penguatan modal BUMDes Cambai Induk dalam usaha usaha toko sembako berkah Mart.

Namun demikian kucuran dana 100 juta tersebut masih di bagi bagi ke beberapa pos pengadaan sehingga proses pemenuhan kebutuhan sembako dari dustributur masih banyak kendala.

” Seingat saya , Uang 100 juta itu salah satunya 10 juta untuk instensif perangkat, yang 30 juta di belikan deget , sewa toko dan gaji operator bulan pertama dan yang 60 juta di transfer ke gudang distributor senbako , ” Jelas direktur .

Disini yang kami sesalkan adalah cara pendistribusian pesanan bahan pokok tersebut , sebab yang di pesan beras yang datang malah air mineral kan aneh, uangkapnya.

Hal itu juga di benarkan oleh Citra sebagai pelaksana pemasaran di BUMDdes ,menurutnya setiap kali pesan yang di antar justru tidak singkron.

” Yang membikin kecewa itu pak, bahan pokok yang di antar ke toko BUMdes ini pak, sebagian hampir exspaiyet, “Terang Citra.

Sementara itu Pendamping dari Kementerian desa Cambai Induk Ardiyansyah mengatakan, terkait bantuan anggaran 100 juta dari Propinsi ini terkendala di sistem bahkan terkesan ada intervensi salah satunya adalah cara pemilihan distributornya yang di tunjuk langsung oleh Gubernur atau BUMD.

” Maksudnya intervensi di sini lebih ke komersil , seharusnya dana itu di dengan baik dan pilihlah distributor yang tepat supaya BUMDES sendiri lebih mandiri tidak harus di tentukan semaunya sendiri tanpa keinginan atau pesanan dari pengelola ,” jelas Ardiyansah kepada CNTV.

Lebih lanjut disampaikan oleh direktur BUMDes Cambai Induk bahwasanya pada tahun 2018 sampai 2019 itu BUMDes yang lama tidak menerima penyertaan modal padahal anggaran dari dana desa itu sebenarnya bisa di alokasikan sesuai penggajuan ,namun lagi lagi oleh kades yang lama di silvakan kembali dan sebenarnya anggaran kemana saya juga tidak tau sampai sekarang dan BUMDes yang saya pegang ini awalnya tanpa modal atau nol rupiah .

“Begitu tahun 2020 BUMDes yang saya pegang ini sudah bisa mendapatkan penyertaan modal namun dengan adanya Corona ini akhirnya anggaran tersebut terserap untuk membantu masyarakat ,” imbuhnya.

Harapanya kedepan ini Pemdes agar lebih serius dalam memberikan penyertaan modal ke BUMDes supaya PAD desa bisa bertambah dan masyarakat Cambai Induk semakin maju dan sejahtera. (Red/Haryani)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *