Tulungagung – cntvnews.id, Sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam atas tragedi Stadion Kanjuruhan Malang Jawa Timur, Masyarakat Pecinta Sepak bola Tulungagung menggelar doa bersama di Taman Kartini Alun alun Tulungagung pada Selasa (04/09/2022).
Hadir dalam aksi solidaritas tersebut Perwakilan Bupati Tulungagung Drs Santoso.Msi, beberapa tokah agama, para Sporter Aremania dan Persebaya Tulungagung, Bonek, para Sporter Perseta, Lasbas, para sporter dari Persik dan ribuan Pecinta Sepak Bola Tulungagung.
Aksi solidaritas ini dimulai pukul 19.00 WIB dan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat.
Dalam kesempatan tersebut kordinator aksi Iqbal mangatakan dirinya bersama rekan – rekan suporter dari Tulungagung juga berada di Stadion Kanjuruhan Malang, namun kami masih beruntung tidak ikut menjadi korban dalam tragedi tersebut.
” Alhamdulilah saat kejadian itu saya sudah berada diluar stadion, dan situasi stadion sangat mencekam,” ujar Iqbal.
Ditambahakn oleh Iqbal, insiden terjadi Setelah laga Arema FC dan Persebaya Surabaya usai dan dimenangkan Persebaya Surabaya.
” Setelah wasit meniup peluit, Sporter Aremania merasuk ke arena pertandingan, dan suasana berubah menjadi brutal dan anarkis hal tersebut sehingga petugas menembakkan gas airmata, ” tambahnya.
Aksi solidaritas ini merupakan bentuk empati terhadap insiden tersebut.
“Semoga kejadian tersebut tidak terulang kembali dan ini kejadian yang pertama dan yang terakhir. Untuk para korban yang meninggal semoga diterima amal baiknya, diampuni dosanya dan Husnul Khotimah,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Drs.Maryoto Birowo MM, melalui Kadis LH Drs.Santoso Msi, menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas tragedi di Kanjuruhan Malang tersebut
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Tulungagung dan Pribadi menyampaikan duka yang mendalam kepada korban dan keluarga atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang,” ujarnya.
Untuk itu pihaknya berharap agar kejadian di Kanjuruhan merupakan kejadian yang pertama dan yang terakhir di ranah air.
“Jangan sampai kejadian yang serupa terulang kembali. Kepada para pencinta sepak bola kami mengimbau untuk bisa menjaga dan mengendalikan diri, agar tidak terjadi gesekan antar sesama suporter, ” tutupnya.
Selain menggelar doa bersama juga menggelar Dinasi untuk keluarga korban.
Ribuan suporter menggemakan Chants Arema dan Persebaya secara bersahutan, lagu Indonesia Raya, gugur bunga dan menyalakan lilin sebagai tanda berduka cita.
Untuk di ketahui, dalam tragedi tersebut ada 7 warga Tulungagung yang menjadi korban dan satu diantaranya adalah anggota kepolisian dari Polres Tulungagung. (Winarti)