Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Regional

Hamzah “Juru Kunci” Puncak Liman Gunung Wilis

100
×

Hamzah “Juru Kunci” Puncak Liman Gunung Wilis

Sebarkan artikel ini
Hamzah (Pakai Topi) "Penghuni atau Juru Kunci" Gunung Wilis
Example 468x60
Hamzah (Pakai Topi) “Penghuni atau Juru Kunci” Gunung Wilis

Hamzah “Juru Kunci” Puncak Liman Gunung Wilis
Ponorogo, cntvnews.id – Ternyata di Puncak Liman (Titik tertinggi Gunung Wilis) ada penghuninya. Dia adalah Hamzah, laki-laki paro baya itu, sejak 30 tahun lalu kerap menyepi pada ketinggian 2.563 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu. Salah seorang pencinta alam Gibran Cahyaning Pangeran mengaku sempat bertemu dengan Hamzah di Puncak Liman.

Hamzah menempati gubuk sederhana berdinding kayu dengan atap terpal. Layaknya seorang ”juru kunci”, Hamzah menetap di Puncak Liman selama hitungan hari bahkan minggu. Butuh kemandirian dan kesabaran saat menetap di puncak gunung yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan manusia. ”Melakukan semuanya secara mandiri. Sabar menampung air hujan untuk keperluan minum dan memasak,” ungkap Hamzah seperti dikisahkan oleh Gibran, beberapa waktu lalu.

Example 300x600

Hamzah selamat ini mendaki Puncak Liman dari Jalur Sedudo kabupaten Nganjuk. Dia hanya membawa bekal makanan seperlunya. Puncak Liman secara geografis masuk wilayah Ponorogo. Selain tujuan menyepi dan menyendiri, Hamzah mengaku ingin menjaga kelestarian puncak Gunung Wilis. ”Selalu berpesan ke pendaki agar tidak membuang sampah dan menghindari kebakaran,” ujarnya.

Gibran berombongan naik ke Puncak Liman dengan jumlah 15 pendaki. Banyak pengalaman berharga yang didapat dari pendakian melalui jalur yang belum sepenuhnya dibuka untuk umum itu. Pelajaran tentang kesabaran dan kemandirian juga ditunjukkan oleh Hamzah, ”juru kunci” Wilis.
Reporter : Winarti
Editor : Agus Zahid

Example 300250
Example 120x600