Ponorogo, cntvnews.id – Pemkab Ponorogo menargetkan SMART city (kota cerdas) di Ponorogo terealisasi pada tahun 2022 ini. Hal itu diungkapkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat membuka bimbingan teknis penyusunan master plan (rencana induk) smart city yang berlangsung di Hotel Maesa, Rabu (8/6/2022).
”Kabupaten Ponorogo menjadi salah satu dari 50 daerah yang ditetapkan Kemenkominfo untuk menyusun master plan smart city,” ungkapnya.
Menurut Kang Bupati, sapaan Bupati Sugiri Sancoko, yang perlu segera dilakukan untuk mewujudkan smart city adalah koordinasi lintas sektor.
Sebab, Ponorogo memiliki sejumlah potensi kota cerdas secara bersamaan di kawasan Jalan HOS Tjokroaminoto, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Urip Sumoharjo. Selain itu, program internet gratis hingga tingkat rukun tetangga (RT) akan menyambutnya dengan smart city.
”Tuntutan zaman yang serba cepat serta perkembangan digitalisasi yang begitu pesat membuat kita harus mampu memenuhinya,” terang Kang Bupati Giri.
Sementara Profesor Marsudi Wahyu Kisworo dari Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional menjelaskan, bahwa smart city sebagai upaya membangun kawasan agar modern dan maju dengan penerapan teknologi.
Dengan begitu, taraf kehidupan masyarakat akan meningkat. Mulai taraf kesehatan hingga ekonomi yang muaranya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
”Teknologi digital juga diterapkan untuk kemudahan pelayanan masyarakat. Tidak lagi harus antre, bahkan bisa gratis,” jelasnya.
Profesor Marsudi juga mengungkapkan, smart city juga memungkinkan penerapan teknologi digital di sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata. Wajah sejumlah ruas jalan di Ponorogo bisa jadi memunculkan mal pejalan kaki.
Diaspora kelahiran Ponorogo itu juga menyebut kawasan wisata Telaga Ngebel sebagai potensi yang dijanjikan selain monumen dan museum reog yang akan berdiri di Sampung.
”Ketika smart city terbentuk, investasi yang masuk ke daerah dapat lima kali sampai sepuluh kali lipat,” tulisnya.
Selanjutnya, di hari kedua bimbingan teknis (bimtek) penyusunan masterplan kota cerdas, Kamis (9/6/2022), peserta mulai menentukan quick win (program unggulan). Terungkap dalam diskusi kelompok sesuai enam pilar kota cerdas, Ponorogo ternyata memiliki banyak potensi di sektor pariwisata dan pertanian. Bahkan, sudah muncul inovasi berupa pembangkit tenaga listrik mikrohidro dengan memanfaatkan debit air sungai.
”Quick win harus segera disusun agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Kalau membuat toko online, lebih baik membina UMKM sehingga lebih siap bersaing di pasar yang sudah ada,” kata Profesor Marsudi.
Menurut dia, smart city bukan selalu berarti membuat aplikasi. Banyak daerah yang gagal karena terlalu terburu-buru ingin menerapkan perangkat lunak itu yang ternyata tidak perlu. Profesor Marsudi mencotohkan aplikasi menyerupai game agar masyarakat dapat berwisata ke suatu tempat secara virtual.
”Lebih baik memperbaiki area parkir sehingga langsung terlihat. Jangan selalu ingin bikin aplikasi,” terangnya.
Perlu diketahui, Dinas Komunikasi dan Informatika dan Statistik Ponorogo yang menggelar bimtek penyusunan masterplan smart city.
Hal itu merupakan tindak lanjut dari penanda tanganana nota kesepahaman (MOU) antara Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, dengan Ditjen Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI pada Kamis (21/04/2022), terkait implementasi gerakan menuju kota cerdas (smart city).
Penandatanganan nota kesepahaman itu berlangsung secara virtual di ruang kerja Kang Bupati (KB) –sapaan Bupati Sugiri Sancoko.
Pemkab Ponorogo ternyata sudah menyiapkan sejumlah infrastruktur hingga tingkat rukun tetangga (RT). Status tatkala smart city benar-benar tersemat, maka sarana pedukungnya sudah tersedia.
”Infrastruktur sudah kami siapkan, tinggal menunggu kerja sama dan arah dari pemeritah pusat,” kata Kang Bupati.(Advetorial)
Reporter : Bayu
Editor : Siswoyo