Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 970x250
Peristiwa

Polisi Terus Dalami Kasus Keracuan Siswa DiKalidawir

93
×

Polisi Terus Dalami Kasus Keracuan Siswa DiKalidawir

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

CNTVINDONESIA.NET/ TULUNGAGUNG – Kasus keracunan siswa dan siswi Raudlatul Athfal (RA) Wathoniyah Tunggangri Kecamatan Kalidawir, polisi terus melakukan penyelidikan dan saat ini telah diambil alih pidsus Polres Hal itu disampaikan Kapolsek Kalidawir, AKP Sugiharjo saat dikonfirmasi pada Kamis (24/10) siang.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Hendi Septiadi membenarkan bahwa kasus keracunan sudah dilakukan penyelidikan dengan meminta keterangan pada korban.”Interogasi telah dilakukan ke korban dan ditempat dirawat (Puskesmas Kalidawir),” terang Hendi.

Example 300x600

Selain itu, penjual semprotan berisi minuman yang diduga mengakibatkan keracunan juga akan dimintai keterangan.

Kronologi kejadian diketahui delapan anak di sekolah Raudlatul Athfal (RA) Wathoniyah Desa Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung tiba-tiba mengeluh sakit perut. Sakit yang dirasakan setelah di jam istirahat membeli mainanan berupa semprotan berisi cairan.

“Mereka beli mainan seperti semprotan, jika disemprotkan keluar cairan dan biasanya diminum oleh anak-anak,” kata guru kelas Muhimmatul Naimah saat di Puskesmas Tunggangri, Rabu (23/10) siang.

Delapan siswa sempat meminum cairan itu dan dua di antaranya harus dilarikan ke Puskesmas Tunggangri yaitu siswa atau siswi atas nama Noval (6) beralamat di Desa Jabon Aqilla (6) Karangtalun.

“Yang saya tau penjualnya biasanya menjual mainan bukan makanan, tapi mainan ini di dalamnya ada minuman, harganya dua ribu per botol kecil,” tambah Muhim.

Kejadian sekitar Jam 9.30 wib pada jam istirahat. Kemudian, saat masuk kelas sekitar jam 10. 00 Wib para siswa megaku perutnya sakit.

“Ada yang tenggorokannya tak nyaman, lalu dua siswa ini muntah-muntah dan langsung kita bawa ke Puskesmas ini,” terangnya.

Hal senada diungkapkan kepala RA Ning Sumbulatin, karena sibuk menolong siswa pihak sekolah tak sempat menanyakan asal semprotan yang mengakibatkan siswanya mengalami keracunan.

Sementara itu, pihak Puskesmas Tunggangri sedang melakukan observasi lebih lanjut. Dua siswa yang ditangani langsung di rujuk ke Puskesmas Kalidawir./ hary(*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *