CNTV INDONESIA.NET/ SURABAYA- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menggelar konferensi pers di ruang kerjanya, Rabu (23/10). Rupanya Risma menggelar konferensi pers untuk merespon namanya yang tidak jadi masuk dalam jajaran kabinet menteri Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.
Wali Kota Risma mengatakan , bahwa ia sempat beberapa kali mendapat tawaran dari petinggi partai agar menjadi pejabat di luar lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya termasuk jabatan menteri. Namun demikian, ia mengakui masih ingin menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai Wali Kota Surabaya hingga akhir masa jabatannya.
“Saya terima kasih kepada yang support. Tapi saya harus sampaikan kenapa harus jaga Kota Surabaya ini, meskipun ini tinggal setahun (masa jabatan),” kata dia di rumah dinas Jalan Sedap Malam.
Risma mengaku mendapatkan tawaran menjadi menteri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri secara langsung. Namun ia menolak tawaran tersebut karena ingin menyelesaikan masa jabatan sebagai wali kota.
“Pada bulan September aku ketemu dengan Bu Mega. Aku ditawari untuk menjadi menteri. Tapi sudah sampaikan ke Ibu (Mega), aku ndak,” tegasnya.
Risma menjelaskan, setelah menyampaikan penolakan kepada Megawati, ia diminta Ketua Umum PDIP itu untuk tidak buru-buru memberikan jawaban. Kala itu Mega menunggu jawaban Risma hingga bulan Oktober ini.
Risma menambahkan di akhir masa jabatannya bisa menghantarkan anak-anak Surabaya menghadapi persaingan global ke depan. Disamping itu, ia juga ingin memberikan yang terbaik untuk kemajuan Kota Surabaya agar bisa terus sejajar dengan kota-kota besar di dunia. “Tapi apapun itu, pasti aku akan berikan yang terbaik, buat kota ini dan negara ini,” pungkasnya.(*)