CNTV INDONESIA.NET/TULUNGAGUNG- Kapolres Tulungagung memberikan santunan kepada 8 orang pengungsi wamena asal Tulungagung.
Santunan ini sebagai bentuk kepedulian Polres Tulungagung pada pengungsi Wamena. “ Sesuai dengan jargon Polres Tulungagung Astuti, Agunging Sikap Tulung Tinulung,” ujar Kapolres.
Pemberian santunan dilakukan di Ops Room MapolresTulungagung oleh Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia, Rabu (23/10/19).
Santunan diberikan dalam paket sembako dan uang tali asih.
Kapolres berharap agar pengungsi dari Wamena ini bisa membuka lembaran baru di Tulungagung. seperti berkerja atau membuka usaha untuk memenuhi kebutuhanya. Pihaknya juga akan membantu proses pengurusan SIM bagi pengungsi yang kehilangan SIM-nya saat kerusuhan.
Salah satu pengungsi Riza mengaku ,pemberian bantuan ini sangat berarti dalam kondisi seperti ini.
Riza abdillah Khoir merupakan warga Tulungagng yang merantau di Wamena, Papua memilih pulang ke kampung halaman setelah terjadi kerusuhan di Wamena pada 23 September lalu.
Setibanya di Surabaya, Riza dijemput oleh petugas dari Dinas Sosial, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunagn Anak (Dinsos KB dan PPPA) Tulungagung, untuk selanjutnya diantarkan pulang ke rumahya di kelurahan Bago, Senin (7/10/2019) sore.
Riza menceritakan dalam kerusuhan itu, seluruh harta bendanya ludes dibakar oleh perusuh. Kerugian yang dialaminya mencapai puluhah juta rupiah. “Kalau dirupiahkan sekitar 60 jutaan,” ujar Riza. Motornyapun tak luput dari amuk masa dan hanya menyisakan baju yang menempel dibadan saja.” Pungkasnya.” / hary(*)