CNTV INDONRSIA.NET ,MALANG- Penyakit HIV/AIDS memang menjadi masalah yang cukup krusial. Kota Malang berada di urutan ke 2 setelah Kota Surabaya se-Jawa Timur. Catatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, pasien HIV/AIDS akumulasi dari tahun 2005-2019 mencapai 3000 lebih. Jumlah itu sebagian besar diisi oleh kaum muda. Namun, bukan berarti penyakit ini tak bisa dicegah lho.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Malang, dr Bayu Tjahjawibawa mengatakan, penyakit HIV merupakan sebuah virus yang sifatnya tidak mematikan. Untuk itu masyarakat diimbau agar mengenal HIV sejak dini. “Pencegahan datangnya penyakit HIV ini bisa dilakukan sejak dini, sembari rutin melakukan cek kesehatan juga harus memperhatikan saat berhubungan sex. Yakni, jika sudah menikah harus selalu setia dengan pasangan. Bagi yang belum menikah untuk tidak melakukan seks bebas,” ujar dia.
Memang, kendala yang terjadi pada masyarakat selama ini berdasarkan pada diskriminasi lingkungan. Alhasil banyak yang urung untuk melakukan pemeriksaan karena kurangnya informasi dan ketakutan.
Padahal pasien bisa melakukan pemeriksaan HIV/AIDS dengan secara sukarela mendatangi Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat maupun secara anjuran dari petugas kesehatan saat mendapati gejala pada pasien. Jika terdeteksi petugas kesehatan, nantinya pasien akan diberikan bimbingan konseling. “Pemeriksaan ini sifatnya gratis. Setelah di tes hasilnya itu antara negatif, ragu-ragu atau positif. Nanti baru kami berikan konseling sesuai hasilnya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan ketika hasil pemeriksaan negatif maka fokus konseling dengan memberikan imbauan-imbauan untuk tidak tertular HIV/AIDS. Begitupun juga ketika hasilnya positif, akan diberikan konseling sesuai prosinya. “Fokuskanya jika hasil pemeriksaan positif maka disarankan melakukan pengobatan secara berkala. Mulai dari rutin chek up, hingga harus meminum obat HIV/AIDS yakni Antiretroviral (ARV),” pungkasnya( TEAM/*)
Ket Foto: Ilustrasi HIV/AID