TULUNGAGUNG – cntvnews, Dimasa Pandemi Covid_19 yang belum ada kepastian kapan berakhir, berdampak pada semakin meroketnya harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Tulungagung.
Kenaikan harga terjadi pada beberapa harga kebutuhan pokok, seperti telur, cabai, dan bawang.
Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada sayur-sayuran, yang merupakan kebutuhan penting sebagai konsumsi sehari-hari agar tetap sehat di masa Pandemi Covid_19.
Ika, seorang ibu rumah tangga asal Betak Kalidawir mengaku atas kondisi ini dirinya mengeluh karena terpaksa mengeluarkan anggaran lebih banyak untuk belanja di tengah pendapatan yang semakin berkurang akibat dampak Covid_19.
“Bahan pokok yang mengalami lonjakan harga diantaranya telur, cabai, dan bawang dan sayuran, Kami berharap kepada pemerintah bisa menormalkan harga semula,” ujar Ika, Minggu (03/01/2021)
Hal senada disampaikan oleh Winarti, ibu rumah tangga asal Desa Wates Campurdarat.
“Harga kebutuhan pokok melambung tinggi, apalagi saat Covid_19 yang terus meningkat seperti saat ini, saya berharap Covid – 19 segera berakhir dan harga akan normal kembali seperti biasa.” tegas Winarti
Sementara dari pantauan cntvnews.id, di beberapa pasar tradisional seperti Pasar Grosir Ngemplak, Pasar Bandung, Pasar Campurdarat dan Pasar Kalidawir harga bahan pokok terus mengalami kenaikan, seperti telur yang biasa nya di harga normal nya Rp 22.000 sekarang Rp.27.000/Kg, cabai rawit merah yang biasanya Rp.30.000 sekarang Rp 80.000/kg, Cabe Rawit Hijau yang biasanya Rp.20.000 sekarang Rp.60.000/kg, sedangkan cabai rawit biasanya hanya di kisaran Rp10.000 sekarang Rp.30.000/kg, bawang biasanya Rp.24.000 sekarang Rp.40.000/kg dan harga sayuran seperti kol yang biasanya di jual dengan harga Rp.4000 sekarang Rp.8000/kg, masyarakat berharap harga bahan pokok segera normal.
Agung salah satu pedagang pasar Tradisional Ngemplak Tulungagung mengaku, mengalami kesulitan dalam pengiriman barang dari pihak agen atau distributor karena dampak Covid – 19, sehingga barang sering kosong sehingga berdampak pada lonjakan harga. (Red)