Tulungagung – Wilayah pesisir selatan Tulungagung adalah salah satu wilayah yang disebut dalam riset ITB yang merupakan salah satu dari 9 Kota/ Kabupaten yang berpotensi tsunami di wilayah selatan pulau Jawa.
Riset ini akhirnya menjadi topik hangat di sejumlah media saat ini.
Kepala BPBD Tulungagung, Suroto, kepada awak media mengatakan, daerah yang berpotensi berada di pantai selatan karena menjulang dari arah laut Bayuwangi, Tulungagung, Trenggalek sampai Serang, yang memang rata rata memiliki gelombang tinggi.
Oleh sebab itu BPBD akan terus memelakukan sosialisasi kepada warga yang tinggal di kawasan rawan tsunami terutama berkaitan dengan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
” Kami sosialisasikan ke warga minimal memberitahukan agar selalu waspada dan tidak panik kami akan keluarkan surat edaran. Tapi kami berharp hal buruk tidak terjadi,” jelasnya, Senin (28/09/2020) sore.
BPBD Tulungagung terus berkoordinasi dengan provinsi Jawa Timur, salah satunya yaitu dengan melakukan pengecekan alat deteksi tsunami yang di pasang di wilayah pantai selatan.
“Harapannya BPBD Provinsi bisa membantu kaitannya dengan penanganan semua jenis bencana alam di Tulungagung,” tambahnya
Selain itu, BPBD juga sudah melakukan pemetakan untuk tempat-tempat evakuasi bila sewaktu waktu hak ini terjadi.
Pihaknya juga berharap agar masyarakat waspada dan tidak panik, karena semua kondisi wilayah pada dasarnya memiliki potensi bencana yang penting selalu waspada.
Sementara dari pantauan awak media aktifitas warga diwilayah pantai selatan Tulungagung masih berjalan normal.
Salah satunya adalah aktifitas masyarakat di Pantai Gemah Kecamatan Besuki, Tulungagung.
Wakil ketua Pokdarwis Pantai Gemah Purnomo mengatakan aktifitas warga baik pelaku usaha maupun pengunjung wisata masih berjalan normal dan belum ada terpengaruh adanya informasi tersebut.
“Aktivitas warga baik pelaku usaha maupun pengunjung di pantai Gemah masih berjalan normal seperti biasa bahkan dalam dua minggu terakhir ini jumlah pengunjung justru mengalami peningkatan, namun demikian tentunya kita sebagai pengelola wisata pantai gemah selalu menghimbau untuk waspada,” ujar Purnomo. (Has)