CNTVINDONESIA.NET/SLEMAN-Polda DIY telah menetapkan tiga tersangka baru dalam kasus telusur sungai yang menewaskan 10 siswi SMPN I Turi Sleman, Yogyakarta.
10 siswa hanyut saat kegiatan Pramuka susur Sungai Sempor, Sleman Yogyakarta. Jumlah tersangka ini bertambah menjadi 3 tersangka setelah polisi memeriksa beberapa orang saksi.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Yulianto memastikan penanganan kasus ini akan terus berlanjut. Oleh karenanya tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru lagi.
“Segala sesuatu masih memungkinkan untuk menambah tersangka,” kata Yuliyanto di Mapolda DIY, Sleman, Senin (24/2/2020).
Tiga orang yang kini berstatus tersangka adalah pembina Pramuka saat kegiatan susur sungai yang diikuti 249 siswa SMPN 1 Turi itu berlangsung pada Jumat (21/2) lalu.
Yaitu Isfan Yoppy Andrian (36), inisiator kegiatan susur sungai dalam kegiatan ekstra Pramuka SMPN 1 Turi, Sleman.
Tersangka kedua Riyanto (58) yang merupakan Ketua Gugus depan Pramuka SMPN 1 Turi. Keduanya juga berstatus guru di SMPN 1 Turi. Kemudian Danang Dewo Subroto (58), pembina Pramuka dari luar sekolah. Mereka kini ditahan di Polres Sleman.
.Polisi saat ini masih melakukan pendalaman dab tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dalam kasus ini
“Ya kami terus dilakukan pendalaman dalam kasus ini apakah ada penambahan tersangka lagi atau tidak, kami masih belum bisa menyampaikan. Nanti kami lihat perkembangannya,” ujarnya.
Beberapa saksi diperiksa petugas kepolisian Polda DIY terkait tragedi ini mulai dari Pembina Pramuka, kwarcab, warga Kepala sekolah dan beberapa wali murid tidak luput dari pemeriksaan.
“Kami memeriksa 22 orang terdiri dari 7 pembina Pramuka, 3 kwarcab, 3 pengelola wisata, 2 siswa yang selamat, 1 kepala sekolah dan 6 orang tua korban,” terang Yuliyanto. (Red/*)
